Yang punya hobi memasak tentu sudah tidak asing dengan minyak goreng. Yang pasti sih semua orang mengenalnya meskipun tidak menggunakannya. Sekarang ini banyak minyak goreng yang sudah dalam kemasan plastik dengan berbagai merk selain minyak goreng curah. Dalam kemasan minyak goreng ini seringkali kita dapati tulisan minyak goreng nonkolesterol.Inilah cara produsen minyak untuk mempengaruhi sugesti konsumen dan mendongkrak penjualan produknya. Hal ini berkaitan dengan anggapan masyarakat dalam menilai kolesterol merupakan sesuatu yang menakutkan.

Sebagai konsumen, Anda hendaklah mengetahui kenyataan yang sebenarnya bahwa tidak ada kolesterol di dalam minyak goreng. Minyak goreng hanya mengandung asam lemak tak jenuh dan jenuh. Perbandingan asam lemak jenuh dan tak jenuh inilah yang menentukan sifat fisik, kimia dan mutu minyak goreng secara keseluruhan.

Minyak goreng  dengan asam lemak tak jenuh yang tinggi, seperti minyak kedelai dan minyak jagung sangat menguntungkan dari segi kesehatan, karena dapat mengurangi kadar kolesterol darah. Akan tetapi, mimyak dengan kandungan asam lemak tidak jenuhnya tinggi kurang baik bila digunakan untuk minyak goreng apalagi dalam pemakaian yang berulang.

Minyak goreng yang telah dipakai atau minyak bekas/jelantah dapat memicu kanker. Minyak goreng yang telah dipakai untuk menggoreng (minyak jelantah) menjadi lebih kental karena mempunyai asam lemak bebas yang tinggi dan berwarna kecoklatan. Minyak ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena bisa menyebabkan kanker. Nah sekarang sudah lebih paham kan?

(sumber : modis)